Jumat, 07 Februari 2014

Pabrik BlackBerry akan Hadir di Marundahttp://images.detik.com/content/2014/02/07/1036/202803_mshidayat2.jpg

Jakarta -Chairman Foxconn Terry Gou telah menandatangni Letter of Intens (LoI) dengan Gubernur DKI Jakarta Jokowi terkait komitmen pembangunan pabrik telepon seluler (ponsel) di Jakarta. Foxconn yang telah menggandeng BlackBerry akan membangun pabrik di Marunda, Jakarta Utara

"Kalau di Jakarta merekakan disediakan tanah, yang saya dengar lokasi pabriknya nanti di Marunda," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat, ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jumat (7/2/2014).

Hidayat berharap kesepakatan tersebut bisa ditingkatkan lagi bahkan segera direalisasikan. Keberadaan pabrik akan membantu Indonesia bisa mengurangi impor ponsel.

"Itukan masih Mou (LoI), jadi perjanjiannya harus ditingkatkan lagi, tapi yang penting mau itu lokasinya di Yogyakarta atau di Jakarta terserah, yang penting Foxconn segera investasi di sini, ini sudah kelamaan, sudah 2 tahun," ujar Hidayat.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Jokowi mengatakan pemerintah provinsi DKI Jakarta akan memfasilitasi untuk persiapan investasi Foxconn di Jakarta. Mulai dari perizinan hingga menyediakan lahan untuk Foxconn.

"Dalam kesepakatan tadi kita ingin membantu dalam bidang infrastruktur, perizinan, menyiapkan lahan yang dibutuhkn butuh 200 hektar. Untuk awal 20 hektar. Di KBN (Kawasan Berikat Nusantara) ada provinsi, komersial, BUMN dan swasta," kata Jokowi.

Foxconn telah sepakat dengan BlackBerry (RIM) asal Kanada bekerjasama memproduksi telepon seluler pintar (ponsel) di Indonesia. Setelah keduanya mencapai kesepakatan, telepon seluler BlackBerry akan mulai didesain untuk pasar Indonesia.

BlackBerry menyebutkan bahwa Foxconn akan membantu untuk mendesain perangkat keras (hardware) ponsel tersebut selama 5 tahun, sesuai dengan kesepakatan. Sedangkan BlackBerry sendiri akan tetap fokus pada pengembangan perangkat lunaknya.

Rabu, 05 Februari 2014

ANIMASI


 
Film animasi, atau biasa disingkat animasi saja, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di-"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak. Dengan bantuan komputer dan grafika komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Bahkan akhir-akhir ini lebih banyak bermunculan film animasi 3 dimensi daripada film animasi 2 dimensi.
Wayang kulit merupakan salah satu bentuk animasi tertua di dunia. Bahkan ketika teknologi elektronik dan komputer belum diketemukan, pertunjukan wayang kulit telah memenuhi semua elemen animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog dan ilustrasi musik.


Proses pembuatan animasi

Ada dua proses pembuatan film animasi, diantaranya adalah secara konvensional dan digital. Proses secara konvensional sangat membutuhkan dana yang cukup mahal, sedangkan proses pembuatan digital cukup ringan. Sedangkan untuk hal perbaikan, proses digital lebih cepat dibandingkan dengan proses konvensional. Tom Cardon seorang animator yang pernah menangani animasi Hercules mengakui komputer cukup berperan. "Perbaikan secara konvensional untuk 1 kali revisi memakan waktu 2 hari sedangkan secara digital hanya memakan waktu berkisar antara 30-45 menit."[1] Dalam pengisian suara sebuah film dapat dilakukan sebelum atau sesudah filmnya selesai. Kebanyakan dubbing dilakukan saat film masih dalam proses, tetapi kadang-kadang seperti dalam animasi Jepang, sulih suara justru dilakukan setelah filmnya selesai dibuat.


  • Pra-produksi:
    • Konsep,
    • Skenario,
    • Pembentukan karakter,
    • Storyboard,
    • Dubbing awal,
    • Musik dan sound FX
  • Produksi:
    • Lay out (Tata letak),
    • Key motion (Gerakan kunci/ inti),
    • In Between (Gambar yang menghubungkan antara gambar inti ke gambar inti yang lain)
    • Clean Up (Membersihkan gambar dengan menjiplak)
    • Background (Gambar latar belakang),
    • Celluloid (Ditransfer keatas plastik transparan)
    • Coloring (Mewarnai dengan tinta dan cat).
  • Post-produksi:
    • Composite,
    • Camera Shooting (Gambar akan diambil dengan kamera, dengan mengambil frame demi frame),
    • Editing,
    • Rendering,
    • Pemindahan film kedalam roll film.