Selasa, 15 April 2014

EOS 500D, Sajikan ISO 12.800 untuk Kamera DSLR Pemula

EOS 500D, Sajikan ISO 12.800 untuk Kamera DSLR Pemula



    Anda yang mengincar kamera DSLR (digital single lens reflexentry-level, berbahagialah. Makin banyak merek dan model yang akan hadir di Tanah Air. Salah satunya adalah Canon EOS 500D.
Kendati ditujukan bagi para fotografer pemula, fitur kamera ini tak kalah dengan model-model yang lebih tinggi. Lihatlah tawaran kecepatan ISO-nya yang mencapai 12.800, yang didukung oleh teknologi ISO speed noise reduction. “Luar biasa sekali. Detail tertangkap sempurna,“ sesumbar Sintra Wong, Assistant Marketing Manager PT Datascrip, saat memperkenalkan Canon EOS 500D di Bandung akhir minggu lalu.
Sensor CMOS APS-C pada kamera ini tergolong tinggi, 15 megapiksel. “Di entry levelsekelasnya, belum ada (yang setinggi itu),” tandas Sintra. Keuntungan dari sensor yang lebih besar, tutur Sintra, hasil rekaman bisa detail. Selain itu, efek blur pun bisa jauh lebih bagus. “Lensa-lensanya juga bisa diganti, misalnya pakai fish eye.”

Yang juga istimewa adalah kemampuan EOS 500D untuk juga merekam klip video/film secara Full HD (high definition), 1920 x 1080 20fps, saat penggunanya memotret. Fungsi ini dapat langsung diaktifkan dari Mode Dial. Hasil rekaman video maupun foto tersebut dapat dinikmati di TV Full HD dengan mengoneksikan kamera via terminal A/V out dan HDMIoutput.

Merekam klip video memang kini menjadi gaya baru dalam sebuah kamera DSLR, tetapi biasanya rekaman tersebut secara HD, bukan Full HD. Namun, kamera DSLR yang mengusung fitur rekaman video Full HD, seperti EOS 500D, mengharuskan pemiliknya untuk menggunakan kartu memori berkapasitas besar.

Apa lagi yang baru? Salah satunya adalah 14-bit A/D converter. “Merek lain hanya mengusung 12-bit sehingga jumlah warnanya 60.000-an. Adapun kalau 14-bit bisa sampai 4 triliunan warna,” ujar Sintra tentang kamera yang memiliki layar LCD 3,” yang secara khusus sudah diberi lapisan antipantul dan antibercak itu.

EOS 500D ini sekaligus merupakan kamera DSLR Canon entry level pertama yang menggunakan prosesor DIGIC 4. Prosesor ini diklaim mampu memproses gambar 1,3 kali lebih cepat dibandingkan teknologi sebelumnya, DIGIC III. Karena itu, kendati beban pemrosesannya lebih tinggi (gambar 15 megapiksel), menurut Canon, kecepatan pengambilan gambar secara kontinunya mencapai 3,4 fps.

Pemakaian prosesor DIGIC 4 juga menghasilkan beberapa peningkatan. Ini misalnya Auto Lightning Optimizer untuk memperbaiki kontras dan tingkat pencahayaan dari area-area gelap di sebuah gambar, termasuk untuk wajah manusia. Selain itu, fitur Lens Peripheral Illumination Auto Correction meniadakan efek lens vignetting tanpa bantuan komputer. Kamera menyimpan data lensa tertentu sehingga bisa otomatis mengoreksi vignetting, dan mendapatkan brightness dan saturasi di seluruh frame.

Untuk mempermudah fotografer pemula menggunakan EOS 500D, Canon menyediakan moda Creative Auto (bisa diakses dari Mode Dial). Di moda ini, pengguna bisa mengeksplorasi bidikan selain moda Full Auto. Ia bisa mengubah setting kamera melalui antarmuka grafis yang menjelaskan dirinya sendiri.

“Para penggunanya bisa menggunakan kamera tersebut untuk memotret layaknya fotografer profesional,” kata Merry Harun, Director Canon Division PT Datascrip.

Selain kamera Canon EOS 500D, di acara yang sama juga diperkenalkan blitz eksternal Canon Speedlite 270EX. Berbadan kompak, unit berbobot 145 gram ini hanya membutuhkan dua baterai AA sebagai sumber daya dan dapat memancarkan cahaya dengan sudut 60, 75, dan 90 derajat.

Canon EOS 500D dijual dengan harga Rp 9,95 juta (body only). Jika dilengkapi dengan lensa EF-S 18-55mm IS, harga jualnya menjadi Rp 10,95 juta, sedangkan jika menggunakan lensa EF-S 18-200mm, harganya Rp 16,5 juta. Blitz Canon Speedlite 270EX sendiri dibanderol seharga 148 dollar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar