Kamera merek Sony termasuk yang populer dan banyak di gemari di Indonesia selain Canon dan Nikon. Bagi sobat yang sedang mencoba mencari alternatif selain Canon dan Nikon kamera merek Sony pantas untuk di pertimbangkan. Di pasaran Sony termasuk produsen yang rutin merilis seri baru dalam rentang waktu yang boleh di bilang singkat, hal ini tentunya untuk menjawab persaingan dengan produsen lain terutama Canon dan Nikon sehingga di pasaran akan banyak di temukan varian dari kamera Sony.
Namun bagi sobat pecinta fotografi yang sedang mencari kamera untuk entry level dari merek Sony, setidaknya ada tiga varian yang patut untuk di pertimbangkan. Ketiga varian tersebut adalah Sony SLT A37, Sony SLT A57, dan Sony SLT A65. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa ketiga varian tersebut mudah di temukan di pasar kamera di Indonesia baik di online maupun di pusat perbelanjaan seperti mall, dan toko kamera serta pertimbangan harga yang terjangkau.
Ketiga varian tersebut mempunyai teknologi baru yang membedakan dengan kamera sejenis dari merek lain, yaitu teknologi SLT (Single Lens translucent) sedangkan kamera merek lain yang sebanding mengunakan SLR (Single Lens Reflektor). Perbedaan mendasar antara SLT dan SLR adalah pada SLT mengunakan cermin yang tembus cahaya sehingga memungkinkan sebagian besar cahaya yang masuk menembus cermin tersebut menuju sensor dan memantulkan sebagian kecil cahaya ke Viewfinder dan sensor AF (Auto Fokus), sedangkan pada SLR mengunakan cermin prisma yang memantulkan seluruh cahaya yang masuk ke Viewfinder dan sensor AF pada posisi standby. Pada SLR cahaya baru akan di pantulkan ke sensor untuk pencitraan/perekaman gambar saat kita menekan tombol shutter release.
Setiap teknologi tentu mempunyai kekurangan dan kelebihan. Pada teknologi SLT kita di untungkan dengan waktu pencitraan yang singkat karena pada posisi kamera standby sensor sudah merekam gambar sehingga saat tombolshutter release di pencet kamera tinggal meng-capture saja dan posisi cermin tetap statis tidak ada gerakan flip-flap, sedangkan pada kamera SLR di perlukan jeda waktu saat tombol shutter release di tekan untuk gerakan flip-flapcermin yang sebelumnya memantulkan cahaya ke Viewfinder dan sensor AF ke sensor kamera. Dengan kinerja mekanis tersebut teknologi SLT lebih unggul dalam kecepatan menangkap gambar secara berturut-turut yang umum di istilahkan dengan fps (frame per second) dan kecepatan AF yang bisa mengikuti subjek saat kita mengunakan kamera untuk merekan video, di mana hal ini tidak bisa di dapatkan pada kamera SLR sehingga saat kita mengunakan kamera SLR untuk merekam video kita harus berjuang dengan manual fokus.
Kamera Sony SLT Entry Level
Pada kamera SLT tidak memiliki Optical Viewfinder tetapi Electronik Viewfindersehingga gambar yang kita lihat di Viewfinder sama persis dengan yang di tampilkan di LCD bukan pemandangan yang sebenarnya seperti pada Optical Viewfinder. Kelebihan dari Electronic Viewfinder adalah apa yang kita lihat diViewfinder akan sama persis dengan gambar yang akan dihasilkan. Sedangkan kelemahan pada Electronic Viewfinder adalah saat kita memotret dengan kondisi kurang cahaya atau gelap kualitas gambar yang di tampilkan pada Viewfinder akan menurun.
Berikut spesifikasi singkat dari ketiga varian tersebut.
|
SLT–A37
|
SLT-A57
|
SLT-A65
|
Kisaran Harga | Rp. 5 juta-an | Rp. 7 juta-an | Rp. 9 juta-an |
Pixel | 16.1 MP | 16.1 MP | 24 MP |
Viewfinder | 1.44m dot equiv. LCD | 1.44m dot equiv. LCD | 2.36m dot equiv. LED |
LCD | 2.6 inci 230k dot | 3 inci 920k dot | 3 inci 920k dot |
LCD aspek rasio | 4:3 | 16:9 | 16:9 |
AF sensor | 15 titik | 15 titik | 15 titik |
Continuous fps (with AF) | 5.5 fps (18 JPEG, 6 RAW) | 8 fps (25 JPEG, 21 RAW) | 8 fps (14 JPEG, 13 RAW) |
Video rate | 1080p60 | 1080p60 | 1080p60 |
Remote shutter release option | Tidak ada | Ada | Ada |
GPS | Tidak ada | Tidak ada | Ada |
Baterai | NP-FW50 | NP-FM500H | NP-FM500H |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar